Senin, 21 Januari 2013

kapan aku menemukan sahabat sejati?-oleh Sofi Siti Fuadah

pernah gak sich kaLian berandai mempunyai seorang yang selalu ada untuk kita, selalu setia dengan kita, saling tolong menolong, suka duka bersama, dan selalu abadi sampai menutup mata. entah itu teman, sahabat ataupun kekasih. Tapi bagiku sahabat adalah segalanya, enggak ada mantan sahabat sampai kapanpun itu. Ada satu kisah tentang persahabatan. Suatu ketika ada tiga orang cewek namanya Dira, Lia, dan Tasya. Mereka sangat akrab, sampai-sampai ingin selalu kembaran kalau memilih barang. Waktu itu mereka tidak sengaja terpilih menjadi anggota paski di sekolah untuk mengikuti lomba antar sekolah pula.
                “wah enggak nyangka ya, kita bisa terpilih, apalagi mewakili sekolah untuk ikut lomba” kata Lia. “Iya nih. Kita bartiga lagi, hehe...” sambung Tasya. “Ayo kita pasti bisa semangat-semangat 45” ujar Dira (sambil ngemut permen sunduk). Mereka rajin mengikuti latihan rutin di sekolah. Hingga hari lombapun tiba. Kebetulan Dira, Lia, dan Tasya dipercaya oleh pembimbingmenjadi pengibar bendera dalam upacara bendera.
                “duh aku  takut ek, gimana ya dag, dig, dug” kata Dira. “ya iyalah kamu dag,dig,dug, kalau enggak gitu berarti mati dong. Haha...” jawab Tasya. “iich Tasya bercanda mulu, beneran ini, secara kami yang akan menarik benderanya ke atas, sedangkan tiangnya aja tinggi gitu. Duh panas dong nanti tanganku, terus kalau aku gagal gimana?” (dengan muka melas dan cemas) kata Dira. “hust.. jangan bilang gitu ach, kita itu harus optimis jangan putus asa kayak gitu.” Jawab Lia. “nah, bener tuch kata Lia. Udah yang penting kita berusaha dulu, untuk hasilnya Liat nanti belakangan dech. Iya dech optimis and berusaha ,, semoga bisa, amiin” dan semua anggota grogi. Pada saat Lia berkata “bendera siap” lalu paduan suarapun menyanyikan lagu indonesia raya. Tapi pada saat di tengah-tengah Dira keberatan untuk menarik talinya dan tanganya pun merah. Dira tetap mencoba menarik sampai lagunya selesai. Dan setelah selesai ternyata bendera berhenti di tengah bukan diatas. “maafin aku tidak bisa maksimal sehingga benderanya hanya sampaitngah tiang, tadi itu memang ada angin hingga membuat benderanya tersangkut. Jadi  aku berat untuk menariknya”. (sambil menangis). “sabar ya dir, udah enggak apa-apa kok” kata Lia (mencoba menenangkan).”aku pamit pulang duluan, maap enggak bisa nerusin.” Ujar Dira. “iya enggak apa-apa, udah lupain aja yang tadi.” Sambung Tasya. Beberapa hari setelah lomba, keadaanya sudahbiasa dan Dira sudah meluakan keadaan kemarin.
                 Pada saat upacara bulanan di sekolah, Dira, Lia, dan Tasya dipercaya untuk menjadi pengibar bendera lagi. Di saat upacara telah dimulai dan pengibaran bendera merah putih, mereka bertiga memulai. Baru satu langkah ke depan, hujanpun datang... tetapi mereka tetap melanjutkan. Bendera siap lalu Lia berkata “bendera siap”, semua kakak kelas menyanyikan lagu indonesia raya dan peserta upacara tetap hormat dibarisan masing-masing walaupun hujan turun membasahi semua warga sekolah.”hiduplah indonesia raya”. Bendera merah putih telah sampai puncak atas tiang. “tegak...grak”, ujar pemimpin upacara. Kemudian murid-murid dan guru-guru bertepuk tangan karena Dira, Lia, Tasya berhasil mengibarkan bendera merah putih disaat hujan turun semua murid basah kuyup dan berteduh. Upacarapun usai begitu saja karena hujan yang turun semakin deras.
“ye...ye.. kita berhasil” kata Lia.
“iya enggak nyangka kita sampai hujan-hujanan kayak gini” ujar Tasya.
“enggak papa seragam kita basah, yang penting enggak setengah tiang lagi” kata Dira.
Lia dan Tasya sontak terdiam... dan saling memandang dan kemudian “1..2..3.. hahahaha” mereka bertiga tertawa dan bersenag riya.
“tahu gak ini sebagai sejarah kita dan sekolah” kata Tasya. “kok bisa sejarah?” sambung Dira.
“iya sebagai sejarah, kita mengibarkan bendera saat hujan turun, kan jarang kayak gitu. Biasanya kalau waktu upacara terus hujan, kebanyakan murid-murid dan guru-guru langsung membubarkan diri dan cari tempat teduh. Kalau yang tadi kan enggak. Habis pengibaran bendera mereka semua baru langsung bubar, hehe” jawab Lia.
“iya bener banget Lia” kata Tasya.
“ikutan ach setujuuu..hehe...” sambung Dira.

Bersambung...
Tunggu kelanjutannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar